Cara Berbuah (2)

Anda harus menumbuhkan [menumbuhkan] akar rohani yang dalam. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN… Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.’ (Yeremia 17:7–8) Kitab Suci memberi sebuah alasan mengapa Anda membutuhkan akar rohani yang dalam: untuk melewati masa-masa sulit—masa panas dan kekeringan.

Salomo mengatakan, ‘Orang tidak akan tetap tegak karena kefasikan, tetapi akar orang benar tidak akan goncang.’ (Amsal 12:3) Saat musim kesulitan melanda hidup Anda, saat itulah anda akan mengetahui dimana anda berakar': pada kekuatan Tuhan atau hanya pada kekuatan Anda sendiri.

Ketika Alkitab mengatakan tentang ‘panas’, maksudnya adalah tentang tekanan kehidupan. Ketika Alkitab berbicara tentang ‘kekeringan’, maksudnya adalah musim krisis dan kekurangan. Apakah jawabannya? ‘Rambatkan akarnya ke tepi batang air.’Apakah hasilnya? ‘Mereka tidak berhenti menghasilkan buah.’

Karena akarnya, kayu merah raksasa California Utara di Amerika dapat bertahan ketika terjadi kebakaran hutan yang hebat. Jika Anda mengukur akar pohon ek besar, panjangnya akan mencapai beberapa ratus meter. Itu sebabnya pohon-pohon itu tetap stabil dalam badai kehidupan. Paulus menulis ini: ‘Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih… supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.’ (Efesus 3:16–19)