Jangan Menjadi Budak Untuk Hal Yang Salah

Pertimbangkan beberapa orang yang diperbudak hari ini bukan karena kesalahan mereka sendiri—anak-anak dijual untuk perdagangan seks dan imigran dijual untuk kerja paksa. Itu bukan jenis perbudakan yang Paulus bicarakan ketika dia menulis, ‘Apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu.’ Ketika berbicara tentang dosa, Alkitab secara jelas memberitahu kita untuk tidak melakukannya. Mengapa? Karena jika sudah melakukannya sekali, akan lebih mudah untuk melakukannya lagi.

Apakah 'obat pilihan' Anda adalah alkohol, obat-obatan terlarang atau resep, pornografi, perjudian, atau makan berlebihan, Anda mulai percaya bahwa Anda adalah tuannya dan akhirnya menyadari bahwa Anda adalah budaknya. Salah satu kebohongan terbesar yang kita katakan pada diri sendiri adalah, 'Saya bisa berhenti kapan pun saya mau.' Anak yang Hilang diampuni dan dipulihkan, tetapi dia masih kehilangan warisannya.

Secara rohani, Anda bisa kehilangan kepercayaan diri Anda di hadapan Tuhan.

Secara pribadi, Anda bisa kehilangan harga diri.

Di depan umum, Anda bisa kehilangan rasa hormat dan pengaruh dengan orang lain.

Dan jika Anda tidak hati-hati, bahkan hal-hal yang 'baik' pun bisa menyakiti Anda. Etos kerja yang kuat dapat mengabaikan keluarga Anda dan kehilangan pernikahan Anda. Membuang-buang waktu Anda di Facebook atau TikTok dapat menghambat pertumbuhan rohani Anda. Bahkan terlalu banyak kehati-hatian dan perhatian—biasanya kualitas yang baik—dapat mencegah Anda melangkah keluar dalam iman dan memenuhi potensi yang diberikan Tuhan. Ketika Tuhan berkata tidak, Dia tidak menjadi pembunuh kesenangan dan mencoba untuk membuat hidup Anda sulit; Dia melindungi Anda! Jika ada sesuatu yang berpotensi memperbudak Anda, jangan lakukan itu. Dan jika Anda sudah diperbudak, kembalilah kepada Tuhan dan Dia akan membebaskan Anda.