‘Sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.’ Mazmur 30:5 

Seorang pakar perkawinan mengatakan seorang ibu tunggal mengiriminya sebuah cerita yang membantu menjelaskan kesepian dan stres yang sering dihadapi oleh mereka yang membesarkan anak sendirian. Dia berkata bahwa dia sedang melihat ke luar jendela pada suatu hari yang gerimis dan melihat seekor ibu robin dan anak-anaknya bertengger di sarang. Saat hujan turun, induk burung menutupi anak-anaknya yang berkicau di bawah sayapnya yang terbentang. Kemudian hujan es mulai turun. Daripada menyelipkan kepalanya dengan aman di dalam sarang, induk robin mengangkat kepalanya ke atas dan menerima pukulan untuk melindungi anaknya. Semua anak itu berhasil melewati badai dengan selamat. Benar-benar ilustrasi yang gamblang tentang tantangan menjadi orang tua tunggal! Tanggung jawab mengasuh anak seorang diri tidak ada habisnya, menuntut ibu atau ayah untuk mencari nafkah, memasak, bersih-bersih, mengawasi pekerjaan rumah, merawat anak yang sakit, dan lain sebagainya. Di luar tugas sehari-hari ini, mereka harus mencari cara untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan rohani mereka sendiri. Diambil dalam konteksnya, ini mungkin salah satu tugas terberat di dunia. Orang tua tunggal, baik ibu maupun ayah, membutuhkan dukungan dan doa kita yang tiada henti. Bagi mereka yang mengambil pukulan atas nama anak-anak mereka, yakinlah bahwa hari yang lebih baik akan datang. Badai yang Anda alami tidak akan bertahan selamanya. Pelangi yang indah akan segera muncul. Ketika pekerjaan telah selesai, dan induk burung kecil yang sehat telah dipelihara, akan ada manfaat manis bagi induk yang tidak terbang jauh. Janji Firman Tuhan: ‘Sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.

SoulFood: 2 Raj 18:17 – 20:21, Mat 25:1-23, Maz 115, Ams 8:1-3

Renungan Hari Ini [The Word for Today] is authored by Bob and Debby Gass and published under licence from UCB International Copyright ©